Selasa, 03 Juli 2018

Penelitian Ekperimen dan Laporan Penelitian (dalam bentuk skripsi)



TUGAS 9
Rabu, 16 Mei 2018

Nama : Rina Anggraini
Nim : E1B015042
E-mail : rina10121996@gmail.com
Blog : rinappkn.blogspot.com
No. Hp : 082339930208

Penelitian Ekperimen dan Laporan Penelitian (dalam bentuk skripsi)

A.    Pengertian Penelitian Eksperimen
1.      Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan. Penelitian eksperimen, tentu saja dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis. Karena itu, setelahnya masalah dibatasi dengan tegas, peneliti perlu mengembangkan hipotesis yang akan di ujinya. Dalam  pengujian dimaksud hipotesisnya boleh jadi bisa diterima tapi bisa juga ditolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis itu, tergantung pada hasil observasi terhadap hubungan variabel pada objek eksperimen.(http://sucifitrianti.blogspot.com/2013/10/makalah-penelitian-eksperimen.html)
2.      Variabel dan Subyek Penelitian Eksperimen
Menurut Hats dan Faraday (1981) variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.  (http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitian-eksperimen.html)
Dalam penelitian eksperimen dikenal tiga kelompok variabel yaitu variabel eksperimen (variabel yang diberikan treatment/tindakan), variabel kontrol atau pembanding dan variabel luar (extraneous variabel) yaitu variabel pengganggu yang sulit untuk diprediksi dan dikendalikan tetapi mempengaruhi hasil penelitian.  (http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitian-eksperimen.html)
Eksperimen dimulai dengan mengembangkan hipotesis hubungan sebab-akibat anatara variable terikat dan variabel bebasnya. Selanjutnya dilakukan berturut-turut pengukuran nilai (kualitas) variabel terikatnya (pretest), mengenakan perlakuan (kondisi pengubah nilai) terhadap variabel bebasnya, dan mengukur kembali nilai variabel terikatnya (posttest) untuk melihat ada tidaknya perubahan nilai.
Masalah pokok dalam melaksanakan eksperimen adalah menjaga kondisi eksperimen sedemikian sehingga tidak ada faktor lain yang sempat menyertai jalannya eksperimen yang dapat mengacaukan atau mengaburkan pengukuran hasil penelitian (posttest). Dalam penelitian pendidikan, variabel yang bisa dimanipulasi termasuk metode pengajaran, jenis penguatan, pengaturan lingkungan belajar, jenis materi belajar dan ukuran kelompok belajar. Variabel terikat juga diacu sebagai variabel kriteria atau variabel pengaruh dari hasil studi. Perubahan atau perbedaan dalam kelompok dipercaya sebagai suatu hasil manipulasi variabel bebas.
3.      Tujuan Penelitian Eksperimen (http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitian-eksperimen.html)
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesistentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional. Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
4.      Karakteristik Penelitian Eksperimen
Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen antara lain: (http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-experimen.html)
a)      Variabel bebas yang dimanipulasi
Memanipulasi variable adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variable yang terkait.
b)      Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variable terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, grup eksperimen dan grup kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.
c)      Observasi langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan diantara dua grup.

Karakteristik yang selalu ada dalam penelitian eksperimental adalah adanya tindakan manipulasi variabel yang secara terencana dilakukan oleh peneliti. Memanipulasi variabel ini tidak mempunyai arti yang negatif, seperti yang terjadi diluar konteks penelitian. Yang dimaksud dengan manipulasi dalam hal ini, menurut Sukardi (2003), yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat. 
5.      Jenis Penelitian Eksperimen (http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-experimen.html)
Rancangan Penelitian Eskperimen digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel, dimana sebabnya merupakan intervensi peneliti. Rancangan penelitian eksperimen terdiri dari :
a)      Preexperiments
Pra Eskperimen adalah penelitian eksperimen yang hanya menggunakan kelompok studi tanpa menggunakan kelompok kontrol, serta pengambilan respondin tidak dilakukan randomisasi. Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain sungguh-sungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu ukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.
b)      True Experiment
True Experiment Design adalah penelitian experimen dimana kelompok studi dan kelompok kontrol pengambilan sample-nya dilakukan secara randomisasi, serta pada kelompok studi dilakukan intervensi variabel sebab sedang pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi.
6.      Langkah-Langkah Penelitian Eksperimen (http://badrulwajdi.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html)
Menurut Sukardi, (2003) pada umumnya, penelitian eksperirnen dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut :
a)      Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
b)      Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
c)      Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
d)     Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
e)      Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
f)       Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan.
g)      Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.
h)       Melaksanakan eksperimen.
i)        Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
j)        Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.
k)      Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
l)        Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan
7.      Validitas Penelitian Eksperimen (http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-experimen.html)
Suatu eksperimen mempunyai kostribusi yang berarti bagi pengembangan pengetahuan. Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung pengertian bahwa sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah sesuai dengan kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriteria tertentu. Validitas dalam penelitian eksperimen mengandung beberapa kelemahan yang harus dipertimbangkan, antara lain:
a)      internal validity
b)       eksternal validity,
c)      statistical conclution validity,
d)     construct validity
8.      Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen terdapat keunggulan jika dibandingkan dengan penelitian lainnya.
a)      Ekperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel-variabel ekstra yang tidak beruhubungan dengan variabel yang sedang di amati.
b)      Penelitian eksperimen memiliki efisiensi yang tinggi. Penelitian eksperimen dapat dilakukan pada populasi yang terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak subyek untuk terlibat dalam proses eksperimen. Suatu eksperimen yang diketahui memiliki pengaruh yang kuat membutuhkan partisipan yang tidak terlalu besar, sehingga akan meringankan kerja eksperimen

Latar Belakang
Sejak diberlakukan, Undang-undang RI No 20 tahun 2003 yang ditindak lanjuti tingkat satuan pendidikan, maka sejak itu sekolah diberi otonomi untuk mengembangkan sendiri kurikulumnya. Berkenaan dengan itu pemerintah memberikan wewenang penuh kepada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) untuk menjalankan standar pendidikan (standar isi, standar proses, standar penilaian, standar prasarana).
Khusus untuk guru diberi kewenangan pada standar isi, standar proses, standar prasarana, standar penilaian. Standar isi termasuk di dalamnya materi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Pada standar proses dijelaskan mengenai silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Standar penilaian dijelaskan tentang jenis dan tekhnik penilaian. Standar prasarana menyangkut media dan sumber serta bahan belajar.
Sejalan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) diatas dalam implementasi KTSP khusus untuk SMK 2 dalam mata pelajaran matematika ditetapkan KKM rata-rata 65 dengan pertimbangan intake, daya dukung dan kompleksitas materi matematika. Namun sesuai data dari guru matematika dalam tiga tahun terakhir, nilai ulangan semester kelas X Busana  sangat jauh dari standar KKM. berikut data rata-rata nilai ulangan semester sebelum diadakan remedial :

Tabel
Nilai Rata-Rata Semester
Kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
No
Tahun Ajaran
Nilai Rata-rata
1.
2.
3.
2008/2009
2009/2010
2010/2011
52
55
50
sumber : Guru mata pelajaran Matematika
Berdasarkan dari data di atas pada data tiga tahun terakhir tidak mencapai nilai rata-rata 65. rata-rata kelas yang pada tahun pelajaran 2008/2009 hanya 52, pada tahun pelajaran 2009/2010 rata-rata kelas meningkat namun belum mencapai standar KKM yang ditetapkan oleh sekolah sedangkan pada tahun pelajaran 2010/2011 rata-rata nilai ulangan semester kembali menurun yaitu hanya berada pada angka 50, keadaan demikian cukup memprihatinkan.
Penelusuran lebih lanjut yang peneliti lakukan melalui observasi terhadap pembelajaran yang berlangsung pada kelas X Busana, dimana dari 30 siswa pada ulangan kompetensi pertama nilai yang didapat jauh dari standar KKM, selanjutnya pada kompetensi yang ke-2 dari 30 siswa terdapat 5 orang siswa yang mulai aktif mengikuti kegiatan pembelajaran misalnya, aktif bertanya, mengerjakan soal dipapan. Setelah ulangan kompetensi yang ke-2 ternyata kelima siswa tersebut mendapatkan nilai jauh di atas nilai standar KKM .
Dari data di atas akhirnya patut diduga bahwa penyebab nilai rata-rata tidak mencapai KKM adalah peserta didik kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran khususnya matematika, oleh karena itu perlu dipikirkan   dan diterapkan berbagai upaya yang dapat mngaktifkan peserta didik dalam pembelajaran matematika khususnya kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro. Penelitian Eksperimen matematika.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan model, pendekatan, metode, strategi, taktik/ tekhnik pembelajaran matematika, melalui penelitian pra eksperimen ini peneliti mencoba mengaktifkan peserta didik dikelas dengan strategi pembelajaran aktif dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual, ditetapkanlah judul “PERANAN PEMBELAJARAN AKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 2 BUNGORO”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat merumuskan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini antara lain adalah :
1.    Seberapa besar hasil belajar matematika dalam aspek kognitif sebelum dan sesudah diberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
2.    Seberapa besar hasil belajar peserta didik dalam aspek psikomotor sebelum dan sesudahdiberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
3.    Seberapa besar hasil belajar peserta didik dalam aspek afektif sebelum dan sesudah diberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
4.    Seberapa besar selisih hasil belajar matematika dalam aspek kognitif sebelum dan sesudahdiberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
5.    Seberapa besar selisih hasil belajar matematika aspek psikomotor siswa sebelum dan sesudahdiberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
6.    Seberapa besar selisih hasil belajar matematika aspek afektif siswa sebelum dan sesudahdiberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
Tujuan Penelitian                          
Adapun tujuan penelitian yang dicapai berdasarkan rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar matematika dalam aspek kognitif sebelum dan sesudah menggunakan strategi  pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro.
2.    Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar matematika dalam aspek psikomotor sebelumdan sesudah menggunakan strategi  pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro.
3.    Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar matematika dalam aspek afektif sebelummenggunakan strategi  pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro.
4.    Untuk mengetahui seberapa besar selisih hasil belajar matematika dalam aspek kognitif sebelum dan sesudah menggunakan strategi  pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
5.    Untuk mengetahui seberapa besar selisih hasil belajar matemaika dalam aspek psikomotorik sebelum dan sesudah menfggunakan strategi  pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
6.    Untuk mengetahui seberapa besar selisih hasil belajar matemaika dalam aspek afektif sebelum dan sesudah menfggunakan strategi  pembelajaran aktif pada siswa kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan dicapai setelah diadakannya penelitian ini  adalah :
1.      Bagi peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan strategi pembelajaran aktif
2.      Bagi pihak sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan masukkan untuk mengadakan variasi model pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa
3.      Bagi siswa
Dapat menambah semangat kerja sama antar siswa, meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap matematika.

BAB III
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian           
Lokasi Penelitian di SMK Negeri 2 Bungoro Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi yang akan diteliti adalah peserta didik kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro,  jumlah populasi hanya ada satu kelas (30 peserta didik)
2.      Sampel
Tekhnik Sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel juga merupakan populasi (peserta didik kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro).

Variabel Penelitian
1.      Strategi pembelajaran aktif sebagai Variabel bebas atau indevendent  (x)
2.      Hasil belajar matematika (kognitif, afektif, psikomotor) peserta didik kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro sebagai Varibel tidak bebas atau devendent (Y)

Defenisi Operasional Variabel
1.      Strategi pembelajaran aktif di defenisikan sebagai cara yang digunakan oleh guru matematika di SMK Negeri 1 Bungoro Kec. Bungoro Kab. Pangkajene dan kepulauan untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran dengan membagi siswa kedalam 4 – 5 kelompok diskusi untuk.
2.      Hasil belajar peserta didik aspek kognitif dengan menggunakan strategi pemelajaran aktif dalam pembelajaran diukur melalui tes pada proses pembelajaran dan tes hasil belajar (pretes dan postes) matematika dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 item kemudian dibandingkan dengan KKM yaitu 65.
3.      Hasil belajar aspek afektif  adalah nilai atau skor yang dicapai peserta didik setellah mengikuti pembelajaran dengan mengggunakan strategi pembelajaran aktif, diukur melalui lembar observasi dan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan yang terdiri 15 item kemudian dibandingkan dengan kategori penilaian sikap.
4.      Hasil belajar aspek afektif  adalah nilai atau skor yang dicapai peserta didik setellah mengikuti pembelajaran dengan mengggunakan strategi pembelajaran aktif, diukur melalui lembar observasi dan tes hasil belajar dalam essay tes yang terdiri 5 item, kemudian dibandingkan dengan kategori penilaian aspek psikomotor.

Desain Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan yaitu dalam bentuk Eksperimen (experiment designs) desain ini adalah “one group pretest-posttest “ yaitu desain penelitian dengan melakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti menguji perubahan–perubahan (kognitif, afektif dan psikomotor) yang terjadi pada observasi kedua (posttest ).Adapun bentuk rancangan tersebut adalah:
Pretest
Perlakuan
Posttest
01
                  X                 
02
Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen .Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut Pretest, dan observasi sesudah eksperimen (O) disebut posttest.
Dan dikembangkan menjadi :
K1        X    K2
A1        X    A2
Ps1       X    Ps2
Keterangan :
-       X  : Perlakuan berupa pembelajaran Strategi Pembelajaran Aktif
-       K1 : Kemampuan Kognitif peserta didik sebelum penelitian
-       A1 : Kemampuan afektif peserta didik sebelum penelitian
-       Ps1 : Kemampuan Psikomotorik peserta didik sebelum penelitian

Teknik Pengumpulan data
1.      Instrument penelitian
Untuk mendapatkan data mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini digunakan instrument pada ketiga aspek yaitu : Aspek Kognitif Dengan menggunakan  tes hasil belajar peserta didik dalam bentuk tes objektif ( pilihan ganda ) yang dimana sebelum digunakan dalam penelitian, peneliti terlebih dahulu melekukan analisis Butir soal. Dalam menganalisis butir soal peneliti menganalisis secara kuantitatif dengan penekatan klasik yang menelaah dari segi:
2.      Tingkat kesukaran
Dalam mengguji tingkat kesukaran soal pretes dan postess digunakan rumus sbagai berikut: Tingkat Kesukaran (TK) = Jumlah siswa yang menjawab benar : jumlah siswa yang mengikuti tes (Depdiknas, 2008:9)
Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda sooal digunakan rumus korelasi point biserial.
a.    Aspek afektif 
secara teknis dilakukan melalui dua hal yaitu : laporan sikap dan pernyataan diri oleh peserta didik yang dilakukan dalam bentuk tes objektif ( pilihan ganda ) yang terdiri dari  15 Nomer.
b.     Aspek psikomotorik dengan menggunakan tes hasil belajar tes hasil belajar peserta didik dalam bentuk tes tertulis ( essay ) sebanyak 1 item.

Jenis dan Sumber Data
a.       Jenis Data
Jenis data yang didapatkan adalah data Primer yang diperoleh dari lembar observasi pemahaman belajar siswa, peneliti atau guru.Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari subjek penelitian berupa
1.      Data skor hasil belajar
2.      Data hasil Observasi siswa dalam pembelajaran

Sumber Data
1.      Guru SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep Tahun Pelajaran 2011 -2012 berupa data hasil ulangan semester sebelum dilakukan pengulangan.
2.      Siswa kelas X SMK Negeri 2 Bungoro berupa tes hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor.

Teknik Analisa Data
Di dalam bukunya Sugiono (2010:21dan 84) menjelaskan bahwa Penelitian yang tidak menggunakan sampel, analisisnya menggunakan statistik deskriptif dengan tidak melakukan pengujian hipotesis statistik, oleh sebab itu dalam hal ini peneliti tidak melakukan uji hipotesis dengan statistik inferensial. Kebenaran hipotesis akan terlihat pada statistik deskriptif.
Statistik deskriptif kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika. Data hasil belajar matematika tersebut dideskripsikan dalam bentuk rata-rata, modus, median, standar deviasi, varians. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar matematika siswa tersebut, maka dilakukan pengkategorian terhadap data hasil belajar dengan mengacu pada pengkategorian nilai sesuai dengan standar nilai yang ditetap kan di SMK 2 Bungoro yaitu siswa dinyatakan lulus jika nilai diatas 65.
Sedangkan deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang hasil obsevasi terhadap kegiatan siswa dan guru pada setiap  setiap pertemuan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.
Dalam penelitian eksperimen dikenal tiga kelompok variabel yaitu variabel eksperimen (variabel yang diberikan treatment/tindakan), variabel kontrol atau pembanding dan variabel luar (extraneous variable) yaitu variabel pengganggu yang sulit untuk diprediksi dan dikendalikan tetapi mempengaruhi hasil penelitian. Karakteristik penelitian eksperimen yaitu adanya manipulasi variabel, control, penugasan random, treatment(perlakuan).
Karakteristik penelitian eksperimen antara lain manipulasi variabel, control, penugasan random, treatment (perlakuan).

Contoh Laporan Penelitian dalam Pembuatan Skripsi

LAPORAN PENELITIAN

Sebelum  melaporkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis melaporkan hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan penelitian di lapangan, yang dalam hal ini meliputi hal sebagai berikut:
A.    Tahap Persiapan
Adapun yang dimaksud dengan tahap persiapan adalah awal yang dilakukan penulis sebelum terjun ke lapangan penelitian. Hal ini dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan pelaksanaan penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga pada waktu penelitian dilakukan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.

Description: Contoh Laporan Penelitian dalam Pembuatan Skripsi

Adapun tahap persiapan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
a.   Pencarian dan penetapan masalaH
1.      Pengajuan judul setelah disetujui dilanjutkan dengan study pustaka pada tanggal 17 Januari 2008
2.      Mengajukan proposal, kerangka karangan serta instrumen penelitian pada tanggal 28 Februari 2008 
3.      Minta surat rekomendasi ke STIKA untuk mengadakan penelitian dan mengusulkan pembimbing pada tanggal 11 Februari 2008
4.      Menyampaikan surat rekomendasi dari STIKA ke Kepala Madrasah Diniyah At-Thalibien Ellak Daya Lenteng Sumenep pada tanggal 11 Maret 2008;
5.      Menyampaikan surat permohonan  bimbingan kepada pembimbing I dan pembimbing II pada tanggal 20 Maret 2008

b.   Tahap Pelaksanaan
Sebagaimana telah dijelaskan di muka bahwa disamping tahap persiapan dalam rangka penyelesaiaan penelitian ini adalah tahap pelaksanaan.
Adapun tahap pelaksanaan ini antara lain:
1.      Menyebarkan angket kepada responden pada tanggal 01 April 2008
2.      Mengadakan wawancara dengan kepala madrasah dan ustadz pada tanggal 05 April 2008
3.      Melakukan penelitian dokumen pada tanggal 08 April 2008 
4.      Mentabulasi hasil angket
5.      Tahap Penyajian Data


c.   Adapun data-data yang dapat penulis sajikan adalah sebagai berikut:
1.      Hasil Observasi
Pada bab sebelumnya ttelah dijelaskan bahwa salah satu metode yang penulis pergunakan adalah metode observasi. Dalam hal ini penulis amati adalah kondisi Kegiatan Belajar Mengajar terjemahan Al-Qur'an dengan metode lafzhiyah.
Dari observasi yang penulis lakukan dapat diperoleh informasi bahwa kondisi belajar mengajar terjemahan Al-Qur’an dengan metode lafzhiyah cukup baik, terbukti siswa merasa senang dan santai dalam belajar.
2.      Hasil Dokumentasi
a)       Struktur organisasi, dapat dilihat pada halaman lampiran;
b)      Keadaan jumlah  guru/karyawan, dapat dilihat pada halaman lampiran;
c)      Hal-hal yang berkaitan dengan data yang diperlukan seperti data sarana dan prasarana dan lain sebagainya dapat dilihat pada halaman lampiran.
d)     Hasil Interview
Berdasarkan pengamatan penulis, pelaksanaan Metode Lafzhiyah pada pengajaran terjemahan Al-Qur’an di Madrasah Diniyah At-Thâlibîn Ellak Daya Lenteng Sumenep sudah cukup baik. Hal itu sebagaimana yang penulis amati, mulai dari proses persiapan guru mengajar hingga selesai, metode ini cukup membuat siswa antusias dalam belajar terjemahan Al-Qur’an. Di samping itu, siswa merasa senang dan santai dalam belajar.
4.    Hasil Angket
Data hasil angket ini merupakan data yang dikumpulkan penulis dari pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada 39 siswa kelas V Madrasah Diniyah At-Thâlibîn Ellak Daya Lenteng Sumenep. Data hasil angket ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu data tentang pelaksanaan metode lafzhiyah pada pengajaran terjemahan Al-Qur’an (Juz ‘Amma) di Madrasah Diniyah At-Thâlibîn Ellak
Semoga berkah Contoh Laporan Penelitian dalam Pembuatan Skripsi


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar